SEGERA setelah melakukan MoU dengan Pemkab Ponorogo pada hari Sabtu (29/5/2021), Diplomat Investor and the Chairman and the President of Group of Development, Technologies and Construction Companies (GDTC) International, HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour meninjau langsung calon lokasi proyek di Telaga Ngebel Ponorogo, Minggu (30/5/2021).
Bersama Bupati Ponorogo Sugiri ‘Kang Giri’ Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita beserta jajaran petinggi Pemkab Ponorogo, HEH Sharif menyatakan kagum atas kekayaan alam bumi Ponorogo. Ia optimis kerjasama yang segera dilakukan akan sukses dan bisa mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Optimisme ini didasari oleh dukungan seluruh masyarakat Ponorogo serta pesona Telaga Ngebel yang alami. Juga oleh kunjungan wisatawan yang selalu ramai, utamanya pada hari libur.
Telaga Ngebel, menurut Kang Giri dipilih menjadi satu dari lima bidang yang akan dikerjasamakan dengan GDTC International dalam MoU. Ini karena ngebel mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan.
“Ngebel ini menyimpan potensi yang luar biasa. Alamnya indah. Dan dari sini terdapat buah-buahan asli Ngebel yang bermacam-macam. Juga airnya yang berlimpah,” terang Kang Giri.

Ke depan, Telaga Ngebel akan disulap menjadi wisata alam modern. Di antaranya dengan pembangunan air mancur ‘menari’, dan kereta gantung dengan tekhnologi yang lebih modern dari yang sudah ada.
“Akan kita sulap Telaga Ngebel ini sehingga tidak hanya mengandalkan keindahan alam. Tetapi akan kita buat taman hiburan, siangnya kita suguhkan keindahan alam, dan malamnya akan kita suguhkan keindahan warna warni lampu serta hiburan air mancur menari,” ungkap Kang Giri.
Di sela blusukan ke Ngebel tersebut, delegasi GDCT International, Kang Giri dan bunda Lisdyarita sempat mencoba naik Speedboat mengelilingi telaga Ngebel. Mereka tampak terus menyapa warga bahwan berkenan berfoto bersama masyarakat yang berwisata di Telaga Ngebel. Tak lupa di sela berfoto ria Kang Giri mengajak seluruh elemen masyarakat Ponorogo untuk ikut mendukung dan mendoakan suksesnya pelaksanaan dari MoU yang sudah dilakukan dengan GDTC International.
MoU Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan GDTC International merupakan kerja sama investasi senilai Rp 754 miliar Rupiah. Kerja sama tersebut meliputi pembangunan Monumen dan Museum Reyog Ponorogo di kawasan gunung kapur Sampung, pengembangan kawasan Telaga Ngebel, pengembangan pertanian terpadu di Pudak, pembangunan pabrik pupuk dan pembangunan pabrik porang.
Rinciannya, Rp200 miliar untuk pembangunan museum reyog, Rp100 miliar untuk Ngebel, Rp100 miliar untk pabrik pupuk, Rp174 miliar untuk pembangunan kawasan pertanian terpadu dan Rp180 miliar untuk pembangunan pabrik porang. Setelah MoU segera akan dilakukan penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement). Setelah itu proses pelaksanaan segera bisa dimulai. (kominfo/anf)