MEMANFAATKAN limbah menjadi kerajinan pengundang rezeki berlimpah. Inilah harapan para peserta Pelatihan dan Pembinaan Kerajinan Khas Ponorogo Berbahan Pelepah Pisang yang digelar Pemkab Ponorogo dan Bank Mandiri pada Senin-Selasa (7-8/6/2021) di Gedung Pameran, Sentra UMKM Ponorogo.
Pada pelatihan ini dihadirkan Wiwit Manfaati, seorang pengrajin dan pengusaha kerajinan berbahan pelepah pisang dan enceng gondok yang telah terbukti mampu mengkreasikan kedua bahan menjadi berbagai barang bernilai tinggi. Sebanyak 50 pelaku UMKM di Ponorogo menjadi peserta untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta tips dan trik mengolah limbah pohon pisang yang jarang dilirik nilai ekonominya.
Branch Manager Bank Mandiri KCP Ponorogo Dhaning Prasetyo Rini saat acara pembukaan kegiatan menyatakan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) Ponorogo untuk terus mendukung pelaku usaha di Kabupaten Ponorogo agar lebih maju dalam menjalankan binisnisnya.
“Terutama untuk terus bertahan dan maju di tengah pandemi covid-19 yang sedang melanda saat ini. Walaupun kondisi sedang sangat sulit, UMKM diharapkan tetap produktif dan mampu memasarkan produknya karena merupakan penyangga dan tulang punggung dalam menggerakkan ekonomi nasional,” ujar Dhaning.
CEO Muda Rumah BUMN Jawa Timur Rizki Meizano menambahkan, pelatihan kali ini adalah satu dari sejumlah kegiatan dalam mendorong UMKM untuk makin kuat di masa pandemi. Bukan hanya keterampilan, pemasaran dan permodalan pun akan didorong dan disiapkan agar pengusaha mampu untuk berkembang.
“Kita bina mereka dari sisi keterampilan produksi, membantu memasarkan dalam masa peralihan dari penjualan offline lewat toko-toko menuju penjualan online sampai menyediakan permodalan dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan nilai sampai Rp500 juta,” terang Rizki.
Bupati Ponorogo Sugiri ‘Kang Giri’ Sancoko yang membuka acara mengaku sangat menghargai langkah yang dilakukan RKB Ponorogo dan para CEO Rumah BUMN kali ini. Kang Giri yang hadir bersama Wabup Lisdyarita, Ketua TP PKK Susilowati Sugiri Sancoko dan Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdagkum) Kabupaten Ponorogo Sukarni menyatakan, program yang digelar sangat tepat waktunya dengan upaya sejumlah petani Ponorogo yang getol menanam pisang cavendish.
“Ini seperti gayung bersambut. Saat banyak petani kita menanam pisang dan pasti menghasilkan limbah gedebok (pelepah pisang), ada pelatihan kerajinan berbahan gedebok. Ini jos, semoga UMKM kita akan makin maju,” ulasnya sambil berterima kasih kepada Bank Mandiri dan RKB sebagai fasilitator kegiatan.
Soal pemasaran, kata Kang Giri, pasar lokal harus lebih dahulu dipikirkan. Kang Giri berharap, melalui SE yang intinya bela dan beli produk lokal, maka para pejabat dan tokoh masyarakat di Ponorogo bisa membeli berbagai berang kerajinan produksi para pengrajin dari Ponorogo. Bukan berarti melarang membeli barang bermerek atau branded, namun ketika keteladanan membela dan membeli produk lokal ini bisa dilakukan oleh para pejabat dan tokoh di Ponorogo maka produk UMKM akan terserap dengan baik. (kominfo/dist)