Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) segera mendapatkan program beasiswa RPL dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Rekognisi Pembelajaran Lampau atau di “Recignition of Prior Learning” adalah proses pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang di masa lampau baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Hal ini diungkapkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Happy Susanto usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Senin (14/6/2021).
“Hari Kamis nanti ada sosialisasi dari pemerintah pusat. Kita menjadi salah satu perguruan tinggi yang terjadwal mendapatkan (beasiswa RPL). Terutama untuk Program Studi Pendidikan Guru PAUD, Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi, “ ungkap Happy Susanto.
Lebih lanjut, Happy Susanto menjelaskan beasiswa dari pemerintah pusat yang lebih dikenal dengan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) terdiri dari KIP-K Mahasiswa Baru, KIP-K Mahasiwa atas (on going) dan KIP-K Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Diharapkan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa RPL perkulihannya lebih cepat. Karena adanya konversi SKS melalui pendidikan formal dan non formal sebelumnya.
“Untuk plafon anggaran beasiswa ini kira-kira sama dengan KIP. Dulu lebih dikenal dengan beasiswa bidik misi. KIP sekarang ada KIP mahasiswa baru, mahasiswa atas (on going) dan KIP RPL. Tahun lalu kita mendapatkan beasiswa RPL untuk fakultas ilmu kesehatan yang diperuntukan bagi tenaga kesehatan pemerintah, “ jelas Rektor UMPO.
Happy Susanto juga menjelaskan beasiswa RPL nantinya dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa di Kabupaten Ponorogo yang menginginkan menempuh pendidikan tinggi. Hal ini sesuai dengan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman Pemkab Ponorogo dengan UMPO Ponorogo.
“Mudah-mudahan kita mendapatkan beasiswa itu, sehingga dapat kita kolaborasikan dengan pemerintah daerah salah satunya dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa yang ingin studi lanjut ke S-1,” pungkas Happy Susanto. (kominfo/ahm/panji)