Masuk Zona Merah Covid-19, Pemkab Ponorogo Tambah Bed ICU dan Shelter

PENINGKATAN jumlah pasien covid-19 di Ponorogo beberapa waktu terakhir membuat Pemkab Ponorogo mengambil sejumlah langkah. Hal ini untuk menekan berbagai indikator agar tidak memburuk dan bisa menekan angka penularan serendah-rendahnya dan segera keluar dari zona merah covid-19.

Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Jumat (25/6/2021) petang, dalam Rakor Covid-19 dengan Gunernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim, di Pusdalops Covid-19 Ponorogo mengungkapkan, Pemkab Ponorogo telah mengambil langkah-langkah untuk menekan penularan covid sekaligus keluar dari zona merah covid-19.

Wabup Ponorogo Lisdyarita saat melakukan paparan kondisi terkini Ponorogo terkait covid-19 pada Rakor Covid-19 dengan Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim.

Langkah tersebut di antaranya adalah mengintensifkan vaksinasi hingga ke desa-desa, pemantauan langsung ke lapangan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Ponorogo terkait pelaksanaan prokes, penambahaan tempat tidur ICU sampai bersiap menambah shelter untuk isolasi pasien tanpa gejala.

“Kami sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan rumah-rumah sakit untuk menanambah tempat tidur ICU dan kami pun berjaga-jaga mempersiapkan penambahkan shelter dengan tim nakesnya dan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum,” ungkap Wabup Lisdyarita.

Sekda Kabupaten Ponorogo yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Agus Pramono menambahkan, kasus aktif isolasi pada 25 Juni sudah turun dari 148 pasien menjadi 145 pasien. Namun kasus meninggal masih cukup tinggi, yaitu 10,76 persen.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawaansa saat memberikah arahan secara virtual.

“Yang jadi PR kami, yaitu soal BOR (Bed Occupation Rate/Tingkat Keterisian Tempat Tidur) ICU Ponorogo. Ada tambahan tempat tidur ICU sebanyak 13 buah dari empat RS menjadi 34. Sehingga BOR ICU kami sudah menjadi 52,94 persen atau zona kuning,” terang Sekda Agus Pramono.

Sedangkan BOR Isolasi dan BOR Rumah Karantina masih berada di zona merah. Masing-masing di 69,18 persen dan 60,81 persen, atau masih berada di zona merah. Kedua BOR belum bergerak ke zona kuning tapi sudah beranjak dari zona hitam atau terjadi penurunan.

“Insya Allah hal ini akan kita tangani bersama-sama. Bentuknya, dengan komunikasi langsung dengan para camat, pasca ditetapkan sebagia zona merah, untuk menyampaikan data hasil rapid antigen sampai ke tingkat RW. Hal ini untuk memaksimalkan PPKM Mikro,” ungkapnya.

Dandim Ponorogo Letkol Sigi Sugiharto saat memberikan imbuhan paparan dala rakor.

Sekda Agus juga mengatakan bahwa telah diterbitkan pula Surat Edaran Bupati yang isinya antara lain adalah melarang kegiatan pengumpulan warga sepeti hajatan, resepsi, yasinan dan sejenisnya hingga 5 Juli mendatang. Dan, lanjutnya, hal ini akan terus dievaluasi sesuai kondisi untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.

“Kita juga lakukan operasi di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan atau berkumpulnya warga. Kita juga memberlakukan jam malam dari pukul 21.00 WIB sampai 03.00 WIB,” ulasnya.

Wabup Lisdyarita menambahkan, ia memohon warga Ponorogo untuk bisa berpartisipasi dalam menekan penularan virus corona ini dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. “Saya ajak semuanya untuk selalu menerapkan prokes dan bersabar dengan kondisi kita saat ini,” pungkasnya. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*