KEDISIPLINAN masyarakat untuk melaksanakan PPKM Darurat harus terus ditingkatkan. Hal ini demi menekan angka penularan covid-19 agar tidak semakin banyak yang menjadi korban. Secara khusus, warung-warung diminta untuk melayani makanan bungkus saja dan tidak makan di tempat.
Hal ini diutarakan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Senin (5/7/2021) usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik untuk memastikan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah dilaksanakan dengan baik. Sidak dilaksanakan dengab menyasar warung-warung makan, rumah makan dan angkringan tempat nongkrong anak muda di Ponorogo. Baik yang berada di jalan protokol Ponorogo seperti Jalan Soekarno Hatta sampai yang berada Jalan Pramuka dan Jalan Suromenggolo.

Bersama Dandim Ponorogo Letkol (Inf) Muhammad Radhi Rusin, Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis, Kajari Ponorogo Khunaifi Alhumami serta Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, Wabup Lisdyarita memberikan imbauan kepada warga yang masih tampak menikmati makan di beberapa warung untuk membungkus saja hidangannya.
“Hari ini kami keliling, ternyata hari ini ramai sekali. Mereka pada ngumpul, membentuk kerumunan dan tidak pakai masker karena harus makan. Kalau begini gimana kita mau selesai covid-nya. Sehingga saya mohon kepada mereka untuk dipahami bahwa ini adalah ikhtiar kita untuk menekan angka covid kita (di Ponorogo). Saya imbau, makanannya dibawa pulang saja, dibungkus, atau pesan antar,” ungkap Wabup Lisdyarita sambil menyatakan ia belum akan memberikan sanksi kepada para pelanggar ketentuan PPKM Darurat yang berlaku di Ponorogo.

Ketua DPRD Ponorogo Sunarto menambahkan, sebetulnya aturan PPKM Darurat dalam Instruksi Mendagri nomor 115/2021 sudah sangat tegas. Bahkan menurutnya sangat keras. Tapi sayang, masih banyak masyarakat yang justru abai terhadap aturan yang ada.
“Fakta di lapangan ini tadi (dalam sidak) banyak warga, yang mohon maaf, masih makan di tempat, minum di tempat. Kami sidak di delapan titik, semuanya masih melanggar. Kursinya masih penuh, lesehannya masih penuh. Memang, ekonomi harus jalan. Maka kita minta dibungkus saja, take away,” ulasnya.
Karena itu, forkopimda telah memberikan sejumlah rekomendasi. Di antaranya agar para pemilik warung memasang tulisan tidak menerima makan di tempat dan agar seluruh tempat makan tidak menyediakan kursi dan meja untuk makan.
“Ini mudah-mudahan dipahami sebagai upaya agar ekonomi tetap jalan tapi upaya kita untuk menekan penyebaran covid-19 juga memberikan hasil,” kata Sunarto. (kominfo/dist)