PEMKAB Ponorogo kembali menegaskan agar warga terus waspada terhadap penyebaran covid-19. Ini karena rata-rata angka kematian masih tinggi.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Agus Pramono, Selasa (6/7/2021).
“Ponorogo zona merah, penyebabnya itu adalah tingkat kesembuhan dan jumlah kematian akibat covid-19. Kita (Ponorogo) ini memang agak banyak, rata-rata 15 orang meninggal (positif, suspek, probable) dalam sepekan ini. Saya publikasikan ini supaya masyarakat tahu kita ini dalam kondisi bahaya, semua harus waspada,” kata pejabat yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo ini.

Dikatakannya pula, saat ini rumah sakit di Ponorogo juga sudah hampir penuh. Pemkab pun berencana mendirikan satu tenda lagi agar bisa menampung sementara pasien covid-19 yang datang. Penampungan sementara ini penting agar pasien covid-19 segera tertangani sambil menunggu IGD dan ruang-ruang perawatan di rumah sakit kosong karena pasien bisa pulang ada isolasi mandiri.
Soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemkab Ponorogo bersama Kodim dan Polres memberi perhatian lebih di daerah Ponorogo kota dan kecamatan penyangga.
“Hal ini karena asal pasien covid-19 terbanyak dari daerah-daerah tersebut. Di antaranya Kecamatan Babadan, Siman dan Jenangan,” ujarnya.
Data Dinkes Ponorogo menyebutkan, jumlah rasio keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupation Ratio) ICU mencapai 96,77 persen atau terisi 30 bed dari 31 bed. BOR isolasi saat ini mencapai 67,54 persen atau terisi 154 bed dari 228 bed. BOR rumah karantina mencapai 52,63 persen atau terisi 50 bed dari 95 bed. (kominfo/dist)