Langkah Pemkab Ponorogo Atasi Lonjakan Kasus Covid-19

Dalam menekan angka penambahan kasus di beberapa zona merah yang di Madiun raya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakuan rapat evaluasi selama penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali mulai tanggal 3 Juli kemarin hingga 20 Juli bersama Walikota dan Bupati di Madiun Raya secara virtual, Jumat Malam (9/7/2021).

Untuk Kabupaten Ponorogo dalam antisipasi lonjakan kasus, Pemkab Ponorogo akan menambah Bed Occupancy Rate (BOR) dan tempat isolasi di masing-masing Rumah Sakit (RS), mendirikan tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Hardjono dengan kapasitas 28 Tempat Tidur (TT), dan Pemkab juga akan membangun Rumah Sakit Lpang dengan kapasitas 75 Tempat Tidur (TT).

Hal itu diutarakan Bupati Ponorogo Sugiri ‘Kang Giri’ Sancoko dalam paparannya dalam rapat evaluasi penerapan PPKM Darurat se Madiun Raya dengan Pemerintah Jawa Timur, di Gedung Pusdalops Covid-19 Kabupaten Ponorogo.

“Pemkab berupaya semaksimal mungkin dalam antisipasi lonjakan kasus,” ungkap Bupati Ponorogo Kang Giri.

Kang Giri menjelaskan untuk saat ini BOR ICU di Ponorogo berkapasitas 31 TT, sedangkan untuk BOR isolasi 239 TT yang tersebar di seluruh empat rumah sakit rujukan di Ponorogo. dari seluruh jumlah BOR baik ICU maupun isolasi sudah terisi 70 persen dari kapasitas.

“Dengan semakin menipisnya BOR dan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Pemkab akan menambah BOR dan tempat isolasi di masing-masing RS,” jelasnya.

Untuk cakupan vaksinasi di Kabupaten Ponorogo sampai tanggal 8 Juli 2021 sudah mencapai 624.822 dosis yang sudah disuntikkan kepada masyarakat, pelayan publik, tenaga kesehatan, dan lansia. Pemkab akan terus dorong percepatan vaksinasi kepada masyarakat untuk mewujudkan herd immunity atau kekebalan berkelompok dimasyarakat.

“Untuk distribusi vaksin dari Jatim ke Ponorogo harap ditambah, agar kita bisa percepat mewujudkan herd immunity,” pungkasnya. (kominfo/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*