Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengikuti video conference yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu petang (24/7/2021) terkait dengan tindak lanjut langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian akibat Covid-19.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk beberapa daerah di Jawa-Bali untuk kasus kematiannya sudah mulai terkendali, intervensi yang masih sangat diperlukan yaitu di Daerah Istimewa Yogyakarta dan bali. “Masih ada beberapa daerah yang diperlukan intervensi lebih,” ungkapnya pada vidcon yang dipimpin Menko Marves.

Budi juga meminta untuk Satuan Tugas (Satgas) oksigen diaktifkan kembali dan semua rumah sakit harus memasukkan data ketersediaan oksigen di system. Untuk saat ini kementrian Kesehatan sudah menambah liquid oksigen agar keterisian rumah sakit akan oksigen bisa terpenuhi. “silahkan kepada rumah sakit untuk selalu memasukkan ketersediaan oksigennya, supaya kita bisa mengambi langkah cepat untuk mengatasinya,” tegasnya.
Untuk Provinsi Jawa Timur sesuai dengan yang dipaparkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk di Jatim sendiri ada di angka 5,6 persen kasus kematian akibat covid-19, hal tersebut memang menunjukkan peningkatan akan tetapa secara presentasi mengalami penurunan. Pemprov sudah mengantisipasi sejak bulan April 2021 lalu, dan pasien meninggal dunia Sebagian besar masuk rumah sakit tanpa rujukan karena sudah dalam kondisi buruk.
“Pasien meninggal dunia sebagian besar di ruang isolasi RS kemudian ICU, sehingga kami membutuhkan tambahan ruang ICU, saat ini sudah mulai dilakukan pembangunan ICU di RS Dr. Soetomo dan RSAL Ramelan Surabaya,” ujarnya Gubernur Jatim.

Sedangkan untuk Kabupaten Ponorogo, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menerangkan bahwasannya saat ini banyak pasien covid-19 yang melalukan isoman. Pemkab bersama forpimda terus berupaya untuk terus meningkatkan kesadaran akan masyarakat untuk melakukan isolasi yang sudah kita sediakan.
“Saya bersama forkopimda terus membangun kesadaran pasien yang melakukan isoman untuk melakukan isolasi terpusat seperti shelter dan balai desa, sehingga mempermudah kita dalam melakukan pengawasan,” jelasnya.
Untuk saat ini ruang shelter dan balai desa masih muat menampung masyarakat yang saat ini melakukan isoman. Untuk itu Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk sadar akan isolasi terpusat sehingga kita tau nantinya penanganannya seperti apa, dan bila memiliki gejala seperti covid-19 segera lapor ke bidan desa atau puskesmas untuk dilakukan tes antigen. “Jangan nunggu kalau sudah parah, kalau merasa gejala covid-19 segera tes antigen sehingga kita bisa deteksi lebih awal dan tau penangannya seperti apa, dan covid-19 bisa segera hilang dari Ponorogo,” pungkasnya. (Kominfo/fdl).