MESKIPUN sudah dinyatakan masuk level 1 dalam zona persebaran covid-19 oleh Kementerian Kesehatan, Ponorogo masih menerapkan PPKM level 3 dalam pembatasan aktivitas warganya. Hal ini karena Ponorogo belum bisa memenuhi angka capaian warga tervaksinasi yang digariskan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Ditemui usai Rapat Virtual Evaluasi PPKM dengan Kemenko Maritim dan Investasi dan jajarannya, Rabu (29/9/2021) di Pusdalops Covid-19 Ponorogo, Bupati Ponorogo Sugiri mengatakan, saat ini menurut asesmen Kemenkes RI level persebaran covid-19 di Ponorogo memang sudah turun. Hal ini dilihat dari berbagai indikasi seperti positivity rate, bed occupancy ratio, tingkat kematian akibat covid-19, dan lain-lain.
“Akan tetapi kita ini belum bisa memenuhi target vaksinasi yang ditentukan Kemendagri, yaitu 50 persen plus 1. Hanya vaksinasi yang kita belum memenuhi target. Nah, untuk hal ini kita sangat tergantung dari Pemprov Jatim dan pemerintah pusat terkait ketersediaan vaksinnya,” ungkap Bupati Sugiri.
Diterangkannya, saat ini capaian vaksinasi di Ponorogo berada di kisaran 34 persen untuk dosis 1 dan sekitar 12 persen untuk dosis 2. Dan, angka ini akan terus dikejar dengan catatan stok vaksinnya ada. Sebab kendala terbesar dari pencapaian angka vaksinasi adalah pada hal tersebut.
“Kita ini punya 800 lebih vaksinator yang sangat siap untuk melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat. Semua instansi juga siap menggelar vaksinasi massal. Antusias warga juga tinggi untuk mendapatkan vaksinasi. Kalau dari atas lancar, maka ya selesai lah masalah itu (kekurangan stok vaksin),” kata Bupati Sugiri.
Saat ini Dinkes Ponorogo, Polres Ponorogo dan Kodim Ponorogo telah melakukan permohonan tambahan vaksin dari instansi atasannya masing-masing. Upaya dilakukan agar kebutuhan vaksin covid-19 bisa terpenuhi.
“Untuk warga saya imbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara disiplin, tidak perlu mempermasalahkan level 1 atau level 3. Kalau mau beraktivitas ya seperti biasa saja. Kegiatan ekonomi yang berjalan saja, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kita akan bekerja keras mengejar ketinggalan target vaksinasi ini,” tutupnya. (kominfo/dist)