GOTONG-ROYONG menjadi poin yang terus didengungkan untuk memperbaiki kondisi Ponorogo akibat adanya pandemi yang terjadi akhir-akhir ini. Membangun Ponorogo harus dilakukan oleh superteam dan bukan oleh ‘superman’.
Inilah yang disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memberikan pengarahan pada Perkemahan Mabi (Majelis Pembimbing) dalam rangka JOTA JOTI (Jamboree On The Air Jamboree On The Internet) 2021 Kwarcab Ponorogo di Bumi Perkemahan Ngebel Adventure Park (NAP) Sabtu (16/10/2021).
Perkemahan diikuti oleh pada kamabi atau ketua majelis pembimbing, dari Kamabicab hingga kamabisa. Kamabicab atau Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Kwartir Gerakan Pramuka Ponorogo dijabat oleh Bupati Ponorogo, Ketua Harian Mabicab yang dipegang oleh Dandim Ponorogo, Wakil Kamabicab yang dijabat Kapolres Ponorogo, dan Sekretaris Mabicab dijabat oleh Sekda Kabupaten Ponorogo.
Sedangkan kamabiran atau ketua majelis pembimbing ranting dan kamabisa atau ketua majelis pembimbing desa dipimpin masing-masing oleh para camat dan kepala desa. Perkemahan ini dipimpin langsung oleh Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Ponorogo yang dijabat oleh Wakil Bupati Ponorogo.
“Kita ini butuh superteam untuk membangun Ponorogo, bergerak untuk pulih dari kondisi yang terdampak pandemi sekarang ini. Ada saya dan bu Wabup, ada Dandim, ada Kapolres, anggota forkopimda lainnya dan ada para camat serta para kepala desa,” ungkap Kak Giri
Dikatakannya, membangun Ponorogo memang harus dilakukan di desa-desa. Sebab, wilayah terluas di Ponorogo adalah perdesaan. Dengan gerakan gotong-royong membangun hingga ke desa, ia yakin pemulihan ekonomi pasca pandemi di Ponorogo akan lebih cepat dilakukan.
“Kita ingin nantinya jalan-jalan di desa dibangun dengan gotong-royong sehingga ekonomi akan segera bergerak. Kalau saat ini mengapa Jalan HOS Cokroaminoto dibangun lebih dulu, itu karena saya dan Bu Kakwarcab ingin menunjukkan bahwa dengan gotong-royong kita bisa membangun dengan baik. Artinya di waktu yang berikutnya, tetap dengan gotong-royong, kita juga akan bisa membangun Ponorogo dengan baik,” ulasnya.
Kakwarcab Ponorogo Lisdyarita yang juga wakil bupati Ponorogo mengatakan, JOTA JOTI ini merupakan ajang pemberian bekal bagi para anggota pramuka dalam berbagai lapisannya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, meningkatkan mutu dan pramuka, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.
Dalam kesempatan tersebut, Kamabicab Kak Sugiri dan Kakwarcab Kak Rita melakukan JOTA dengan bercakap-cakap melalui pesawat radio amatir bersama anggota ORARI di Malang. Sedangkan untuk JOTI sudah dilakukan dengan chat melalui aplikasi perpesanan oleh para peserta yang tersebar di seluruh Indonesia.
JOTA JOTI merupakan agenda nasional yang rutin digelar setiap tahun di seluruh Indonesia. Tahun ini digelar pada 15-17 Oktober 2021. JOTA JOTI di Ponorogo terbilang istimewa. Sebab merupakan satu-satunya JOTA JOTI yang dikuti oleh para mabi. Sedangkan para pramuka yang terdiri dari para pelajar melaksanakan secara tersebar di sejumlah bumi perkemahan di Ponorogo. Jumlah total peserta perkemahan mabi mencapai 180 orang. (kominfo/dist)