BEGITU indahnya moderasi beragama. Anggota Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) dengan sukarela ikut menjaga gereja bersamaan peringatan Wafatnya Isa Al-Masih, Jumat (15/4/2022).
Mereka ingin memberi jaminan bagi umat Kristiani menjalankan peribadatan Jumat Agung itu dengan aman dan nyaman. Rangkaian peringatan Hari Raya Paskah bakal mencapai puncaknya Minggu (17/4/2022).

Pendeta Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Daru Prasongko menyambut dengan tangan terbuka keberadaan anggota Banser itu. Menjadi bukti sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan.
Perayaan Paskah tahun ini terasa istimewa lantaran bersamaan waktunya dengan umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan.
‘’Sebagai perwujudan kerukunan antar umat beragama,’’ kata Daru Prasongko, Jumat (15/4/2022).

Dia menjelaskan, terbentuk wadah bernama Pendukung Jalinan Antar Iman (Penjalin) dalam memupuk benih perdamaian umat beda agama di Ponorogo. Komunikasi sejumlah organisasi masyarakat (ormas) berbasis agama terjalin di Penjalin. Salah satu yang terlibat di dalamnya adalah NU.
‘’Toleransi beragama semakin dijunjung tinggi untuk menjauhkan diri dari konflik horisontal, ” jelasnya.
Sementara itu, Kasatkoryon Banser PAC Ansor Ponorogo Muhibudin membenarkan pihaknya selalu mengambil bagian dalam upaya pengamanan peringatan hari besar umat Kristiani. Selama perayaan Paskah, ada 50 anggota Banser menjaga GKJW dan Gereja Santa Maria.
Muhibudin menyebut aktivitas organisasinya itu sebagai bagian dari ibadah di bulan Ramadan.
‘’Seperti pesan Gus Dur, berpuasalah untuk menghormati orang yang tidak puasa,’’ terangnya. (kominfo/win)