Ponorogo Potensial Masuk JaringanKota Kreatif Dunia Milik UNESCO

LAGI-LAGI korelasi Reog Ponorogo dengan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Kali ini kaitannya dengan UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang berupa jaringan kota kreatif dunia.

Tim uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PM3KI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merekomendasikan seni pertunjukan reog sebagai lokomotif penggerak ekonomi kreatif di Ponorogo.

Bagaimana tidak? Seni pertunjukan reog sudah ada sejak sejak abad ke-15 lampau. Pun, terus berlangsung dan berkelanjutan hingga sekarang ini. Nah, di Ponorogo kini ada 365 paguyuban reog dengan anggota masing-masing sebanyak 60 orang.

‘’Yang berarti ada serapan tenaga kerja sebanyak 24.840 orang dengan omzet tahunan sebesar 5,4 miliar rupiah,’’ kata Ramalis Subadi, ketua tim uji petik PM3KI di Ponorogo, Kamis (14/4/2022).

Ramalis berharap reog juga ikut mengantarkan Ponorogo menjadi bagian UCCN. Apalagi, ada seni kriya yang mengikuti pertunjukan reog. Mulai kerajinan ganongan, gamelan, rengkek, rakap, caplokan, dan ekek. Ada juga batik khas Ponorogo bermotif reog.

‘’Dari 273 pelaku seni kriya itu, dalam setahun beromzet sebesar 6,4 miliar rupiah,’’ jelasnya.

Tim juga mengungkap keistimewaan kuliner sate ayam Ponorogo yang memiliki keistimewaan potongan daging, marinasi bumbu, dan kecap. Kluster sate ayam di Ponorogo berada di Kelurahan Nologaten, Sentono, dan Kelurahan Purbosaman dengan omzet mencapai Rp 100 juta per bulan.

‘’Seni pertunjukan reog, kriya, dan sate ayam membuka membuka peluang untuk Ponorogo berjejaring dengan kota-kota kreatif lainnya di dunia. Harapannya dapat berkolaborasi bersama memajukan ekonomi kreatif Indonesia,’’ papar Ramalis.

Hasil uji petik PM3KI dibacakan Ramalis di depan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita di Pendapa Kabupaten, Kamis (14/4). Bunda Rita –sapaan Lisdyarita—berharap dua predikat didapat sekaligus.

Yakni, reog masuk daftar warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) bersamaan Ponorogo menjadi bagian UCCN.

“Dampaknya pasti pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,’’ ungkap Bunda Rita. (kominfo/dyah/fadhil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*