MUTIARA tersembunyi itu berada di Jalan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto Ponorogo. Menempati bangunan di selatan SMPN 1, keberadaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ponorogo menawarkan beragam layanan pendidikan luar sekolah. Mulai pendidikan anak usia dini (PAUD), program penyetaraan paket A, paket B, paket C, dan kursus keterampilan.
‘’Dari semua program, hanya PAUD yang berbayar. Kami berstatus negeri,’’ kata Arif Pudianto, Kepala SKB Ponorogo, Rabu (20/4/2022).

Pihaknya bahkan meyelenggarakan dua kelas besar untuk program layanan pendidikan dan pelatihan. Yakni, Bantuan Pemerintah Pendidikan Kecakapan Kerja (Banper PKK) dan Bantuan Pemerintah Pendidikan Kecakapan Wirausaha (Banper PKW). Kedua program itu gratis lantaran mendapat sokongan dana dari APBN dan APBD.
‘’Banper PKK ditujukan bagi peserta usia 15-25 tahun yang sudah tidak bersekolah yang lama kursusnya rata-rata 200 jam. Kalau Banper PKW, pesertanya berusia lebih dari 25 tahun dengan waktu pelatihan yang lebih singkat,’’ terang Arif.

SKB Ponorogo menawarkan pilihan pelatihan untuk peserta di usia 15 hingga 25 tahun itu. Yakni, tata busana (menjahit), tata boga, hantaran, tata rias pengantin, komputer, dan bordir.
Sedangkan bagi peserta berusia 25 tahun lebih, SKB menawarkan pelatihan tata busana (menjahit), tata boga, hantaran, teknologi informasi dan komputer (TIK), serta membatik. Program pelatihan TIK yang menjadi primadona selama beberapa tahun terakhir.
’’Kami memiliki 13 pamong belajar,,’’ ungkap Arif.
Pihaknya berharap masyarakat memanfaatkan program pelatihan di SKB. Apalagi, tersedia fasilitas gedung dan peralatan keterampilan yang lengkap. Bahkan, pihaknya mempermudah warga belajar dengan menyelenggarakan kelas paket C di Kecamatan Pulung dan Kecamatan Badegan. Pun, program Banper PKW yang berupa pelatihan tata boga berlangsung di Desa Pintu Kecamatan Jenangan.
‘’Kelas penyetaraan juga dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi seTARA daring yang dapat diakses dari telepon seluler,’’ ujar Arif. (kominfo/dyah/hw)