Upah Seikhlasnya Pramuantar Barang di Terminal

TURUN dan naik bus umum, pemudik kerap membawa barang bawaan cukup banyak. Itu berarti peluang rezeki bagi para porter di Terminal Seloaji Ponorogo. Mereka menawarkan jasa pramuantar barang dengan upah seikhlasnya.

‘’Tidak tentu tarifnya, tergantung kemurahan hati,’’ kata Pak Min, salah seorang porter, Sabtu (7/5/2022).

Laki-laki berusia 55 tahun itu tidak akan menolak saat pemilik barang memberi uang jasa Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, atau Rp 20 ribu sekali antar.

Jumlah pemudik yang berjibun jumlahnya bersamaan Idul Fitri 1443 Hijriah membuat para porter berulang kali mendapat pelanggan. Lembaran uang pun semakin tebal masuk kantong.

‘’Saya sudah 22 tahun bekerja angkut barang milik penumpang seperti ini,’’ ungkap Pak Min.

Lebaran berarti panen rezeki bagi para porter. Masa mudik dan balik selalu ditandai ramainya penumpang di terminal. Pak Min berbagi kiat agar mendapat pelanggan.

Yakni, pasang senyum ramah dan meyakinkan pemudik bahwa barang bawaan akan aman sampai tujuan. Sebab, mayoritas penumpang khawatir barang bawaan mereka hilang setelah berpindah tangan.

‘’Saya sengaja berjalan angkat barang tidak jauh-jauh dari pemiliknya,’’ ujarnya. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*