SMART City Ponorogo semakin mengerucut. Di hari kedua bimbingan teknis (bimtek) penyusunan masterplan kota cerdas (smart city), Kamis (9/6/2022), peserta mulai menentukan quick win (program unggulan). Terungkap dalam diskusi kelompok sesuai enam pilar kota cerdas, Ponorogo ternyata memiliki banyak potensi di sektor pariwisata dan pertanian. Bahkan, sudah muncul inovasi berupa pembangkit tenaga listrik mikrohidro dengan memanfaatkan debit air sungai.
Bimtek penyusunan rencana induk (maserplan) yang berlangsung selama dua hari di Hotel Maesa Ponorogo itu, tetap dalam pendampingan Profesor Marsudi Wahyu Kisworo, Dewan Smart City Ponorogo.
‘’Quick win harus segera disusun agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Kalau membuat toko online, lebih baik membina UMKM sehingga lebih siap bersaing di marketplace yang sudah ada,’’ kata Profesor Marsudi.
Menurut dia, smart city bukan selalu berarti membuat aplikasi. Banyak daerah gagal lantaran terlalu terburu-buru ingin menerapkan perangkat lunak itu yang ternyata tidak perlu. Profesor Marsudi mencotohkan aplikasi menyerupai game agar masyarakat dapat berwisata ke suatu tempat secara virtual.
‘’Lebih baik memperbaiki area parkir sehingga dampaknya langsung terlihat. Jangan selalu ingin bikin aplikasi,’’ terangnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika dan Statistik Ponorogo yang menggelar bimtek penyusunan masterplan smart city. Sesuai rencana, bimtek berlangsung empat kali yang masing-masing pelaksanaannya selama dua hari. Peserta yang terdiri kalangan akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan pemangku kebijakan itu akan terus menyusun dokumen rinci rencana induk smart city. (kominfo/dyah/hw)