Temani Peternak Hadapi PMK, Bupati Ponorogo Ngantor dan Cari Solusi di Kecamatan Pudak

PARA peternak sapi perah di Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo butuh perhatian ekstra dampak serangan penyakit mulut dan kuku (PMK). Banyak sapi bertumbangan hingga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memilih berkantor di Kecamatan Pudak. Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—mengajak sejumlah kepala dinas terkait untuk mencari solusi penyakit yang secara masif menyerang sapi perah itu.

Terungkap dalam pertemuan di pendopo kecamatan dengan perwakilan peternak, Senin (20/6/2022) malam, setiap hari ada 10 sapi mati bahkan lebih yang harus dikuburkan. Warga selama ini bergotong royong menggali tanah untuk mengubur sapi itu. Kang Bupati langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo turun tangan membantu.

‘’Tinggal masing-masing desa membentuk tim penguburan sapi, kami akan anggarkan melalui BPBD,’’ kata Kang Bupati.

Kang Bupati Sugiri Sancoko ditemani Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) pantau sapi terjangkit PMK di Kecamatan Pudak Senin (20/6/2022)

Wabah PMK juga mengakibatkan pendapatan peternak turun drastis. Angsuran pinjaman ke lembaga perbankan akhirnya menjadi masalah serius. Kang Bupati lagi-lagi mengambil langkah cepat dengan mengundang pimpinan sejumlah bank untuk membahas persoalan kredit itu, Selasa (21/6/2022).

‘’Saya akan mengundang pihak bank, baik yang dari BUMN (badan usaha milik negara) maupun BPR (bank perkreditan rakyat),’’ jelasnya.

Sejumlah peternak mengungkapkan masa pendaftaran peserta didik baru (PPDB) membuat mereka harus menanggung biaya pendidikan cukup tinggi. Padahal, penghasilan dari susu perah tak lagi dapat diharapkan. Menanggapi hal itu, Kang Bupati meminta para kepala desa mendata pelajar yang hendak mendaftar ke SMP, SMA, maupun SMK.

‘’Kami carikan solusinya melalui dinas pendidikan,’’ terangnya.

Di sela-sela merembuk PMK bersama masyarakat, Kang Bupati sempat menyerahkan bantuan obat untuk menanggulangi PMK. Dia akan menemani peternak selama sepekan dengan berkantor di Kecamatan Pudak sembari mencarikan solusi. ‘’Saya tidak akan tinggal diam dengan menemani di sini,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*