SEKELAS Puskesmas Pembantu (Pustu) Paringan di Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo memiliki fasilitas pelayanan kesehatan jiwa. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meresmikan unit layanan kesehatan jiwa di Pustu Paringan yang mampu menampung 16 pasien rawat inap itu, Jumat (1/7/2022). Kabupaten atau kota lain di seantero Jawa Timur jarang ada yang memiliki puskesmas dengan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sudah mencanangkan program zero pasung sebulan setelah pelantikan. Banyak kasus muncul saat masyarakat sulit menerima orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) meskipun sudah mendapatkan perawatan medis.
‘’Adanya unit layanan kesehatan jiwa adalah solusi. Pemerintah ikut hadir untuk memanusiakan manusia,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.

Pembangunan unit layanan kesehatan jiwa di Pustu Paringan menghabiskan anggaran senilai Rp 1,8 miliar. Sebelumnya sudah ada delapan ruangan yang pernah dikhususkan untuk merehabilitasi pasien dengan gangguan jiwa namun mangkrak bertahun-tahun. Anggaran yang berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) itu untuk merenovasi delapan ruangan rawat inap dengan tambahan ruang pendaftaran, pelayanan, dapur, aula, dan tempat pembuangan sampah (TPS) .
Menurut Kang Bupati, ada sembilan tenaga medis yang bertugas di unit layanan kesehatan jiwa Pustu Paringan. Masing-masing ruangan rawat inap dilengkapi dua bed yang siap menampung pasien dari 21 kecamatan di Ponorogo.
‘’Pasien menjalani perawatan sampai siap kembali ke masyarakat, pembiayaannya gratis,’’ terangnya.
Kang Bupati meminta Kadinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti menambah satu fasilitas ruangan di unit layanan kesehatan jiwa itu agar pasien lebih leluasa beraktivitas. Mulai menganyam, bernyanyi, atau mengaji agar mereka tidak memiliki waktu lagi untuk melamun. Meskipun Pustu Paringan menjadi unit rehabilitasi kesehatan jiwa, pelayanan pasien rawat jalan tetap berlangsung. (kominfo/win/hw)