KERAMAIAN pasar hewan segera pulih setelah sekitar sebulan tutup dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemkab Ponorogo melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Perdagkum) menguji coba operasionalisasi Pasar Hewan Jetis, Rabu (20/7/2022). Hanya 25 persen sapi dagangan dari kapasitas penuh Pasar Pahing –sebutan Pasar Hewan Jetis—yang boleh masuk.
Wabah PMK dan tutupnya pasar hewan telah memukul bisnis Wawoho, salah seorang pedagang sapi berskala besar. Dia mengaku puluhan sapi dagangannya sempat terserang wabah hingga harus disembelih bersyarat. Bersamaan itu, Wawoho tidak dapat berniaga sapi ke luar pulau setelah sejumlah pasar hewan ditutup.
‘’Setiap minggu saya biasa kirim sapi ke Lampung,’’ kata Wawoho saat ditemui di Pasar Pahing.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagkum Ponorogo Oki Hariadi mengungkapkan bahwa pembukaan Pasar Hewan Jetis dalam tahap uji coba. Pihaknya terpaksa membatasi 25 persen dari daya tampung pasar untuk menekan risiko. Sebab, wabah PMK yang menyerang sapi belum sepenuhnya sirna.
‘’Belum semua pedagang mengetahui pasar hewan mulai uji coba buka kembali,’’ jelasnya.
Dia belum mengetahui berapa lama uji coba operasionalisasi pasar hewan itu berlangsung. Butuh evaluasi bersamaan mencermati perkembangan wabah PMK yang menyerang sapi. Merujuk data rilisan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo per 17 Juli 2022, tercatat 10.829 ekor sapi terkonfirmasi PMK. Dari jumlah itu, 2.644 di antaranya sembuh, 274 sapi mati, dan 378 terpaksa dipotong bersyarat. (kominfo/fad/hw)