NUANSA religi yang menjadi bagian kekuatan santri bakal terbentuk selama sepekan di Alun-Alun Ponorogo. Itu bersamaan gelaran Festival Santri 2022 yang dibuka Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Senin (1/8/2022) malam. Sedari awal Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—ingin mengkolaborasikan kekuatan santri dan budaya dalam rangkaian kegiatan Grebeg Suro 2022 dan Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo. ‘’Budaya dan santri merupakan dua kekuatan besar yang dimiliki Ponorogo,’’ katanya.

Kang Bupati meyakini jika mampu mengkolaborasikan dua kekuatan besar itu, maka Ponorogo akan semakin maju serta hebat. Terjadi kebangkitan yang luar biasa tatakala budaya berpadu dengan santri yang disebut Kang Bupati sebagai sebuah orkestra peradaban terindah. ‘’Kepada cucu-cucu warok serta zuriah (keturunan) santri, mari bersama merangkai semua kekuatan dengan bergandeng erat dan bergerak cepat untuk Ponorogo hebat,’’ ungkapnya.
Bersamaan malam pembukaan, panitia sengaja mengundang Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jatim Lia Istifhama yang menjadi pembicara utama dialog interaktif mengambil tema ‘’Gerakan Tanam Pohon’’ bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Jawa Timur. Muhammad Ilham, ketua panitia Festival Santri 2022, berharap muncul petani-petani milenial di Ponorogo. ‘’Ning Lia (sapaan Lia Istifhama) adalah tokoh Fatayat Jatim, peraih gelar Tokoh Muda Inspiratif Jawa Timur 2020 dari Forum Jurnalis Nahdliyin,’’ rincinya.
Menurut dia, serangkaian acara berformat religi menyemarakkan Festival Santri yang akan berlangsung selama lima hari hingga Jumat (5/7/2022. Di antaranya, ketoprak santri, festival banjari, salawat, seni teater santri, dan dipuncaki gebyar musik religi bersama Cak Sodiq New Monata. ‘’Semua tampil dengan format religi, membawakan lagu-lagu Islami yang teduh,’’ jelas Muhammad Ilham. (kominfo/fad/hw)