SEDIA langkah antisipasi sebelum bencana alam terjadi. Terpetakan 23 titik rawan banjir di sembilan kecamatan di Ponorogo selama ini. Kecamatan Babadan dan Kecamatan Ponorogo yang ternyata memiliki titik rawan banjir terbanyak, masing-masing di enam lokasi. Bersamaan itu, kecamatan yang secara geografis berada di sisi selatan menjadi langganan kekeringan di musim kemarau.
Data peta bencana itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) antisipasi banjir dan kekeringan di Ruang Bantarangin, Rabu (3/8/2022). Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dengan didampingi Kepala Dinas PUPKP Henry Indrawardana dan Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Jamus Kunto. Turut hadir pula, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dipertahankan Ponorogo, serta BBWS Bengawan Solo.

Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—meminta semua pihak menyiapkan langkah antisipasi sesuai tupoksinya masing-masing. Rakor bertujuan meminimalkan risiko banjir yang selama ini menjadi langganan di sejumlah kecamatan. Kendati musim hujan belum dapat diprediksi pasti kapan mulai.’’Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan dari sekarang. Saya minta semua instansi terkait bersama-sama masyarakat melakukan upaya konkret untuk meminimalkan banjir,’’ katanya.
Kang Bupati juga mengingatkan ancaman kekeringan yang kerap melanda sebagian dusun di Kecamatan Slahung, Mlarak, Balong, dan Kecamatan Sawoo bersamaan kemarau panjang. Pemkab Ponorogo sebenarnya sudah melaksanakan program pembangunan sumur dalam di wilayah yang sulit air. ‘’Suplai air bersih juga harus mulai disiapkan dari sekarang untuk wilayah yang dilanda kekeringan,’’ jelasnya. (kominfo/fad/hw)