Tekad Kembalikan Piala Adipura ke Ponorogo yang Luput 10 Tahun Terakhir

PIALA Adipura masih memiliki gengsi tersendiri. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo bersiap meraih penghargaan bagi daerah yang berhasil menata kebersihan serta mengelola lingkungan perkotaan itu. Rapat koordinasi (rakor) untuk berlomba meraih Piala Adipura dihelat di Ruang Bantarangin dengan dipimpin Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Jumat (2/9/2022).

Menurut Bunda Rita –sapaan Wakil Bupati Lisdyarita, indikator penilaian Adipura yang dipatok Kementerian Lingkungan Hidup semakin ketat setelah vakum dua tahun selama pandemi Covid-19. Bukan hanya terkait kebersihan dan tatakelola lingkungan perkotaan, melainkan juga fokus pada pengelolaan, penanganan, serta pengurangan sampah. ‘’Mulai
sampah di kawasan pemukiman, pasar, sekolah, dan perkantoran,’’ kata Bunda Rita.

SIAP-SIAP: Wabup Ponorogo Lisdyarita memimpin rakor persiapan penilaian Adipura di Ruang Bantarangin, Jumat (2/9/2022).

Tak urung, rakor juga membahas pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican. Bunda Rita mengungkapkan bahwa Ponorogo luput mendapatkan Piala Adipura selama satu dasawarsa terakhir. Butuh kerja sama lintas sektoral agar penghargaan itu dapat diraih kembali. ‘’Terakhir kita mendapatkan Adipura tahun 2013,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo Seni mahfum jika meraih Adipura bukanlah tugas yang enteng. Apalagi, pengelolaan, penanganan, dan pengurangan sampah masuk indikator penilaian. Kementerian Lingkungan Hidup mensyaratkan proporsi 70 persen penanganan dan 30 persen pengurangan sampah pada 2025 mendatang. ‘’Bagaimana sampah dipilih, berapa persen sampah organik diolah menjadi kompos, dan bagaimana pengelolaan sampah lainnya ikut masuk paramater penilaian,’’ terang Seni. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*