YANG sempat terlupakan dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Vaksinasi dosis lanjutan (booster) tertunda hingga cakupannya di Kabupaten Ponorogo baru mencapai 12,64 persen dari jumlah penduduk per 31 Agustus 2022.
Secara nasional, capaian suntikan vaksin dosis ketiga itu di angka 25 persen dan kurang separo dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang minimal 50 persen dari keseluruhan populasi.
Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita memimpin rapat koordinasi (rakor) untuk percepatan vaksinasi booster Rabu (14/9/2022). Jajaran TNI/Polri, sejumlah kepala perangkat daerah, serta seluruh camat dan kepala puskesmas diundang dalam rakor yang bertempat di hall Amaris Hotel itu.
‘’Percepatan vaksinasi booster dilaksanakan secara nasional melalui berbagai strategi secara proaktif, persuasif, terfokus, dan terkoordinir,’’ kata Bunda Rita –sapaan Wabup Lisdyarita.

Percepatan vaksinasi booster itu merujuk Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/3917/SJ/2022. Mendagri Muhammad Tito Karnavian mewajibkan bupati dan wali kota melaksanakan percepatan vaksinasi booster sampai tingkat rukun tetangga (RT).
Gerakan masif suntikan vaksin anti-Covid-19 dosis ketiga itu melibatkan para tokoh, berbagai organisasi termasuk organisasi profesi, serta perguruan tinggi ilmu kesehatan yang akan memobilisasi dokter muda, dan perawat.
‘’Seiring meningkatnya kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan ini,’’ terang Bunda Rita.
Menurut dia, upaya memperluas cakupan vaksinasi booster membutuhkan kolaborasi intensif di lapangan. Mulai jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) hingga keterlibatan multipihak.
Selain itu, perlu kampanye dan sosialisasi secara masif dengan mengoptimalkan semua media, baik cetak, radio, televisi, serta media online atau digital. ‘’Kita ingin Ponorogo mencapai target vaksin booster sesuai standar WHO,’’ jelasnya. (kominfo/fad/hw)