KESAKTIAN Pancasila tidak lagi terbantahkan. Gerakan 30 September (G30S) pada 1966 akhirnya tumpas karena ingin menghancurkan ideologi negara. Sebanyak enam jenderal dan satu perwira pertama TNI Angkatan Darat (AD) gugur akibat pemberontakan yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko setelah memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 di halaman Pendopo Agung meyakini bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap berdiri kokoh berlandaskan Pancasila. Gerakan makar tidak akan mampu menghancurkan lima sila dasar negara yang dirumuskan The Founding Fathers.
‘’Pancasila itu digali oleh para pendiri bangsa dengan pemikiran yang paling dalam. Mulai dari falsafah, cita-cita dan tujuan, sampai asas dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Pancasila juga sebagai jalan tengah dalam kebhinekaan di Indonesia sehingga menjadi alat pemersatu,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko– kepada PNG.go.id.
Kang Bupati mengajak untuk ber-Pancasila yang baik dan benar. Kesaktian Pancasila terjaga jika setiap warga negara mampu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tidak mudah terpecah belah. ‘’Ketika sudah ber-Pancasila, maka kita pasti bersatu dan bangkit bersama untuk mengikis semua bentuk upaya yang hendak merongrong ideologi,’’ jelasnya.
Kang Bupati juga berpesan kepada para pemuda agar mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dulu secara berkala pernah diselenggarakan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). ‘’Berpancasila itu bagaimana kita saling menghormati dan menghargai perbedaan untuk kepentingan bersama. Dengan mencintai Indonesia, maka Anda akan ber-Pancasila,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)