BUKAN pisang sembarang pisang. Namun, pisang Cavendish atau Cavendish banana alias Ambon Putih dikenal sebagai salah satu komoditas favorit pasar dunia. Tak salah jika petani di Desa Kauman dan Sedarat Kecamatan Kauman, serta Desa Turi Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo membudidayakan pisang Cavendish.
Mahendro Sumono, koordinator para petani dari tiga desa yang beragrobisnis, itu mengklaim mampu memetik sekitar dua ton pisang dalam sekali panen. Pisang yang notabene komoditas buah tropis cocok dibudidayakan di Ponorogo. Pun, hasil panen langsung diborong pengepul berkat kerja sama pola kemitraan. ‘’Setiap minggu kami panen sampai dua ton,’’ ungkapnya ketika memanen pisang Cavendish di Desa Turi, Selasa (11/10/2022).

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang membaca tren permintaan pisang Ambon Putih yang terus meningkat di pasar dunia menyilakan para petani memanfaatkan lahan aset pemerintah kabupaten untuk bercocok tanam. Apalagi, pisang Cavendish menjadi salah satu buah primadona di sejumlah negara. ‘’Silakan pakai lahan pemkab untuk budi daya pisang kalau memang menguntungkan bagi petani,’’ tegasnya.
Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—mengajak para petani bersyukur karena tanaman holtikultura pisang hanya tumbuh subur daerah tropis. Bersamaan itu, Ponorogo memiliki potensi pertanian yang menjanjikan. Tidak ada kelirunya mengenalkan pisang yang konon sudah disukai nenek moyang kita sejak 8.000 tahun lalu itu kepada anak-anak sedari dini. ‘’Ada bagusnya kalau setiap orang menanam setidaknya sebatang pohon pisang seumur hidupnya,’’ terang Kang Bupati. (kominfo/fad/hw)