Ponorogo Murah Pangan, Lahan Sawah Bertambah 200 Hektare, 10 Besar Penyangga Pangan Jawa Timur

SEKTOR pertanian di Ponorogo semakin kokoh. Lahan sawah kini bertambah sekitar 200 hektare sehingga luasan totalnya menjadi 35.100 hektare. Ketahanan pangan kian kuat karena produksi padi tembus angka psikologis 400 ribu ton gabah kering giling (GKG) pertahun. Usut punya usut, Bupati Sugiri Sancoko mencanangkan pembangunan 250 sumur dalam agar Ponorogo tetap murah pangan

‘’Targetnya sampai tahun 2024, sekarang sudah terbangun 115 sumur dalam,’’ kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo Masun kepada PNG.go.id, Jumat (2/12/2022).

Kata Masun, peningkatan kecukupan air dan penambahan jaringan irigasi yang membuat lahan sawah di Ponorogo bertambah ratusan hektare. ‘’Ketika nanti 250 sumur sudah terbangun semuanya, luasan lahan sawah akan stabil dibarengi produksi padi yang terus meningkat,’’ terangnya.

Muncul jaminan 140 ribu petani yang tergabung dalam 1.900 kelompok di Ponorogo bakal tersenyum sumringah tatkala kebutuhan air sawah tercukupi. Sebab, dominasi air untuk kebutuhan bercocok tanam mencapai 80 persen layaknya cairan tubuh manusia. Satu unit sumur dalam dengan kedalaman rata-rata 80 meter mampu mengairi sekitar 10 hektare hingga 20 hektare sawah. ‘’Durasi pengairannya selama 20 hari,’’ jelas Masun.

Senyum petani akan bertambah lebar bersamaan pembangunan infrastruktur yang berlangsung masif. Masun mengibaratkan antara infrastruktur dan pertanian layaknya aliran darah manusia. Infrastruktur itu pembuluhnya, sedangkan pertanian adalah darah yang mengalir. ‘’Ponorogo masuk 10 besar penyangga pangan di Jawa Timur,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*