Ajak Para Santriwati Menikah Usia 21 Tahun agar Siap Secara Biologis dan Cegah Stunting

KESEHATAN reproduksi (kespro) ternyata berhubungan erat dengan kasus anak tumbuh pendek dan kerdil atau stunting. Pendewasaan usia perkawinan karena menunggu kematangan organ-organ reproduksi perempuan bakal lebih menjamin kesehatan calon ibu dan bayi. ‘’Idealnya, seorang perempuan menikah pada usia 21 tahun agar siap secara biologis,’’ kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur Maria Ernawati.

BKKBN Jawa Timur menggelar sosialisasi tentang kespro remaja di depan ratusan santriwati Ponpes Al-Iman Putri Babadan, Ponorogo, Jumat (2/12/2022). Kata Maria Ernawati, muncul potensi pendarahan dan kecacatan pada kepala bayi akibat penyempitan tulang panggul ketika seorang perempuan melahirkan di usia kurang dari 20 tahun. Nah, kecacatan pada kepala bayi berisiko mempersempit volume otak serta mengganggu pertumbuhan organ lain secara optimal. ‘’Upaya pencegahan stunting terbaik adalah melalui pendewasaan usia perkawinan,’’ terangnya.

Prevelansi stunting di Jawa Timur di angka 23,5 hingga masih jauh di atas target prevelansi nasional sebesar 14 persen. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama. Akibatnya, terjadi gangguan pertumbuhan pada anak ditandai tinggi badan lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. ‘’Anak yang pendek belum tentu stunting, tapi kalau stunting pasti pendek,’’ jelas Maria Ernawati.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono menyambut baik pelaksanaan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja yang berlangsung di pesantren khusus putri. Pihaknya selama ini juga berupaya memenuhi target angka prevalensi stunting nasional di angka 14 persen pada 2024 mendatang. ‘’Kesehatan reproduksi merupakan awal dari pembangunan keluarga berkualitas, termasuk di dalamnya pencegahan stunting,’’ ungkap sekda. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*