CARA pandang yang moderat, toleran, dan menghargai perbedaan demi mewujudkan kemaslahatan bersama. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengusung pesan itu ketika memantau perayaan Natal di Gereja Katolik Santa Maria, Sabtu (24/12/2022). ‘’Masyarakat Ponorogo memiliki keragaman dalam beragama. Alangkah indahnya kalau kita merawat keberagaman itu dengan saling menghargai dan menghormati sehingga dapat hidup rukun berdampingan,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.
Pihaknya meyakini umat Kristiani merayakan Natal dengan damai, tenang, dan nyaman. Sebab, sikap toleransi, anti-kekerasan, penerimaan terhadap tradisi, dan komitmen kebangsaan sudah terbentuk di Ponorogo. ‘’Kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran sudah berjalan selama ini,’’ terang Kang Bupati.

Menurut dia, sila pertama dalam Pancasila menjadi jalan tengah kehidupan beragama dan berbangsa. Toleransi antar-umat berbeda agama sudah menemukan terjemahan bulat dengan arti menghargai perbedaan. ‘’Mari hidup bersama dengan keyakinan masing-masing. Sebagai sesama warga negara Indonesia, kita punya kewajiban yang sama,’’ jelasnya.
Substansi ajaran agama itu sendiri adalah menghargai kemanusiaan. Meskipun berbeda agama, suku, bahasa, dan budaya, tetaplah sesama manusia yang harus saling menghormati. ‘’Kita semua ini sama-sama hidup di bumi dan tinggal di Kabupaten Ponorogo. Mari bersama-sama menjaga kerukunan, selamat Natal kepada umat Kristiani,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)