DAYA tarik ekslusif air mancur menari di Telaga Ngebel begitu kuat. Pengunjung terus berdatangan setelah water fountain yang di Indonesia baru tercatat sembilan distinasi itu diresmikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, pada malam pergantian tahun 2023. Bahkan, jumlah wisatawan yang berlibur ke Telaga Ngebel berlipat jumlahnya bersamaan libur panjang Imlek beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi, hasil penjualan tiket masuk kawasan wisata Telaga Ngebel sempat tembus Rp 89 juta sehari. Pihaknya sengaja menggelar pertunjukan barongsai untuk menambah daya pikat air mancur menari. ‘’Sumbangsih berarti untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) Ponorogo dari sektor pariwisata,’’ terang Judha kepada PNG.go.id, Selasa (24/1/2023).

Pihaknya berhitung sokongan PAD dari tiket masuk Telaga Ngebel naik berlipat ganda setelah beroperasinya water fountain. Apalagi, pelaku usaha dan jasa wisata di kawasan itu mulai sadar tema. Mereka menghias lapak dengan pernik lampion dan berbusana merah bertepatan dengan Imlek. ‘’Bagian dari pelayanan untuk menarik pengunjung,’’ ungkap Judha.
Nilai lebih water fountain di Ngebel adalah instalasi pipa sengaja dipasang di bawah permukaan telaga. Berbeda dengan air mancur menari di sejumlah daerah yang dibangun di taman kota. Air mancur menari di Telaga Ngebel dilengkapi peranti teknologi yang bisa mengatur keluarnya air sehingga pola semburan bervariasi serta enak dipandang. Belum lagi, kerlap-kerlip lampu dengan paduan warna cantik dan iringan musik membuat air seolah menari mengikuti irama. (kominfo/win/hw)