Petani Lebih Berdaya, Pendapatan Kian Merata, Kualitas Hidup Naik, Kemiskinan Turun

REFLEKSI DUA TAHUN KEPEMIMPINAN BUPATI PONOROGO SUGIRI SANCOKO – WABUP LISDYARITA (26 Februari 2021 – 26 Februari 2023)

SETIAP 26 Februari adalah tanggal istimewa bagi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Pelantikan Bupati pemenang Pilkada Ponorogo 2020 yang berpasangan dengan Wakil Bupati (Wabup) Lisdyarita itu juga tepat pada tanggal 26 Februari 2021. Sederet capaian dicatat Bupati Sugiri Sancoko selama dua tahun memimpin Ponorogo (26 Februari 2021 – 26 Februari 2023) bersama Wabup Lisdyarita.

Bukan kerja enteng lantaran pandemi Covid-19 sedang melanda Tanah Air saat Bupati Sugiri Sancoko – Wabup Lisdyarita awal-awal menjabat. Upaya pemulihan ekonomi ditempuh melalui reformasi pertanian, pemenuhan hak dasar, dan reformasi sektor pariwisata dengan dukungan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Produktivitas sektor pertanian pun meningkat. Realisasi nilai tukar petani (NTP) pada 2021 yang di angka 116,53 meningkat menjadi 116,65 pada 2022 dan ditargetkan naik lagi menjadi 116,95 tahun ini. Angka itu lebih tinggi dibandingkan NTP Jatim dan nasional. Pembangunan lebih dari 100 sumur dalam ikut andil meningkatkan NTP yang merupakan salah satu indikator untuk menentukan tingkat kesejahteraan petani.

‘’Kami terus berupaya agar daya beli petani meningkat,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.

Kesejahteraan masyarakat yang meningkat perlu dibarengi pemerataan pendapatan. Indeks gini sebagai tolok ukur derajat ketimpangan distribusi pendapatan di Ponorogo pada 2021 menunjuk angka 0,369. Ketimpangan itu menurun menjadi 0,336 setahun kemudian. Indeks gini Ponorogo masih lebih baik dibandingkan Provinsi Jatim (0,365) dan nasional (0,381). Semakin rendah indeks gini berarti ketimpangan suatu daerah semakin kecil.

‘’Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat yang berbasis nilai agama dan budaya,’’ terangnya.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah juga terukur dari bagaimana penduduk dapat mengakses layanan kesehatan dan pendidikan sehingga kualitas hidup meningkat. Indeks pembangunan manusia (IPM) di Ponorogo menunjukkan tren positif. Angka IPM pada 2021 adalah 71,06 dan naik 0,81 poin hingga menjadi 71,87 pada 2022.

‘’Masuk kategori tinggi, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia,’’ jelas Kang Bupati.

Keberhasilan membangun kualitas hidup manusia di Ponorogo juga ditandai angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran perkapita yang terus naik. Bersamaan itu, persentase penduduk miskin di Kabupaten Ponorogo menurun sebesar 0,94 poin dari 10,26 persen pada 2021 menjadi 9,32 persen di tahun 2022. ‘’Penurunan jumlah penduduk miskin ini sudah melampaui target,’’ ungkapnya. (tim kominfo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*