Pilih yang Terbaik dari Empat Alternatif Relokasi Hunian Warga Terdampak Tanah Gerak

PEMKAB Ponorogo menyiapkan empat alternatif lahan relokasi bagi warga terdampak tanah gerak di Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo. Bupati Sugiri Sancoko yang memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) di Ruang Bantarangin, Senin (6/3/2023), untuk menentukan lahan relokasi yang tepat.

Empat alternatif lahan relokasi itu masing-masing berada di Dukuh Lungur Mojo, Dukuh Ngebrak, Dukuh Lunggur Jati, dan Dukuh Tapas yang semuanya masih berada di wilayah Desa Tumpuk. Sejumlah pertimbangan dibahas dalam rakor yang melibatkan perwakilan warga, Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Ponorogo.

‘’Warga menginginkan di Lungur Mojo, tapi perlu mempertimbangan kelayakan teknisnya,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.

Tingkat kemiringan lahan ikut menjadi pertimbangan sebelum menentukan lahan relokasi untuk 43 kepala keluarga (KK) yang terdiri 139 jiwa itu. Terdapat alternatif lahan yang tidak cukup menampung 43 hunian.Bersamaan itu, ada lokasi yang membutuhkan proses cut and fill (pengerukan dan penimbunan) terlalu banyak.

‘’Kita akan tentukan pilihan yang terbaik,’’ terangnya.

Kang Bupati berpesan agar masyarakat menghentikan aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pergerakan tanah ulang. Di antaranya, pengambilan batu yang berada di bawah. Pemkab Ponorogo sudah memetakan zona merah tanah gerak yang berada di sebagian wilayah Dukuh Sumber, Dukuh Salam, dan Dukuh Pandean di Desa Tumpuk itu.

‘’Pada prinsipnya warga menginginkan relokasi yang paling dekat dengan lahannya, tapi juga harus mengedepankan unsur keamanan,’’ jelasnya.

Dalam rakor juga dibahas jumlah jiwa pengungsi menurut kelompok umur, jenis kelamin, ibu hamil, ibu menyusui, serta penyandang disabilitas. Selain itu, jumlah bangunan terdampak yang terdiri hunian, masjid, dan poskamling. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*