Tetap Andalkan Peran Kepala Desa Kejar Target Stunting 7 Persen di Ponorogo

BUPATI Ponorogo Sugiri Sancoko menginstruksikan para kepala desa tetap menganggarkan program penanganan stunting di wilayahnya masing-masing. Sebab, trend penurunan kasus anak balita gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi itu di Kabupaten Ponorogo cukup signifikan. ‘’Terkadang terjadi mal-pengetahuan, seperti pembagian susu kental manis di Mlarak,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—kepada wartawan di Pringgitan, Kamis (9/3/2023).

Prevalansi stunting di Ponorogo pada 2022 adalah 14,2 persen yang turun 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Target penurunan angka stunting menjadi 7 persen pada tahun ini bukanlah hal yang muluk. Kang Bupati menyadari peran kepala desa, kader kesehatan, dan organisasi masyarakat dalam menekan angka stunting itu. ‘’Kita menyiapkan generasi yang tidak hanya sehat fisiknya, melainkan juga mental, karakter, dan akhlaknya,’’ terang Kang Bupati.

Menurutnya, mencari solusi penanganan anak balita yang lambat pertumbuhannya akan lebih mudah dengan semangat gotong royong. Pemerintah desa selama ini sudah memberi sumbangsih berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dalam kegiatan posyandu. ‘’Perlu pendampingan agar pemberian makanan tambahan ini memenuhi kebutuhan gizi balita,’’ jelasnya.

Kang Bupati ingin mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah berperan lebih aktif dalam penanganan stunting. Bahkan, melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan tiga organisasi besar itu jika dirasa perlu. ‘’Sudah berbicara bagaimana memperbaiki kualitas generasi. Tidak hanya persoalan pemenuhan gizi tapi secara keseluruhan,’’ pungkasnya. (kominfo/win/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*