PAGUYUBAN Warga Ponorogo (Pawargo) memegang tradisi halalbihalal serta menggelar pertunjukan reog setiap kali pulang kampung pada H+3 Lebaran. Pergelaran reog di halaman Pendopo Kabupaten Ponorogo, pada Senin (23/4/2023) malam, dimeriahkan dengan penampilan massal 12 dadak merak, 12 penari jatilan, dan 8 pujangganong.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati (Wabup) Lisdyarita turut hadir dalam acara yang berlangsung hingga tengah malam itu. Ratusan diaspora Ponorogo berbaur dengan masyarakat berada di kerumunan penonton. ‘’Acara seperti ini sudah berlangsung dua kali dan akan terus terselenggara setiap Lebaran H+3 di Pendopo Kabupaten Ponorogo,’’ kata Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso.
Menurut dia, kegiatan rutin tersebut bertujuan mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking. Bersamaan itu, mewadahi para diaspora Ponorogo yang ingin berpartisipasi serta berkontribusi dalam membangun kota kelahiran mereka. ‘’Kami siap mendukung kemajuan Ponorogo,’’ tegasnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengapresiasi kepedulian Pawargo terhadap kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo. Pergelaran reog dalam halalbihalal Pawargo juga upaya menagih janji Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Tak Benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2024.
Pada acara tersebut diserahkan piagam penghargaan kepada sekitar 50 tokoh penggiat reog. Mereka terdiri para mantan pembarong, penari jatilan, pujangganong, dan pengrawit gamelan reog. (tim kominfo)