PERTANYAAN yang menyoal Reog Ponorogo mengeksploitasi kulit harimau dan bulu burung merak asli akhirnya terjawab. Dalam dossier (dokumen lengkap) reog sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) ke United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dijelaskan bahwa bahan dasar barongan berasal dari kulit kambing atau sapi yang dilukis. Sedangkan tatanan bulu penghias dadak merak berasal dari burung merak yang secara periodik berganti bulu.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaska telah muncul selama ini pendapat salah kaprah tentang bahan barongan reog dan dadak merak. Kelompok pecinta lingkungan bahkan menuding bahwa satu reog harus mengorbankan seekor harimau dan seekor burung merak yang notabene hewan langka.

‘’Kita sudah jawab itu dalam pembetulan atau revisi dossier yang diserahkan ke UNESCO. Perajin Reog Ponorogo memanfaatkan kulit kambing atau sapi yang dilukis. Bulu merak menunggu fase burung ketika berganti bulu,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko–, Senin (28/8/2023).
Menurut Kang Bupati, perajin melukis kulit kambing atau sapi menyerupai motif kulit harimau. Hasilnya lebih artistik karena pola menyesuaikan keinginan pelukis. Sedangkan kebutuhan bulu merak menunggu burung merak yang mengalami fase berganti bulu secara periodik. ‘’Kami juga mendorong adanya penangkaran burung merak,’’ jelasnya.

Kang Bupati mencita-citakan kerajinan Reog Ponorogo lebih ramah lingkungan. Yakni, memanfaatkan bahan sintetis sehingga tidak lagi bergantung pada kulit dan bulu hewan. Namun, upaya mengganti bahan baku itu harus melalui kajian akademis yang melibatkan kalangan perguruan tinggi. ‘’Perlu kesepakatan dulu dengan masyarakat luas supaya anak cucu kita tidak kehilangan gengsi ketika membuat reog yang ramah lingkungan,” terangnya.
Menggeser pembuatan reog ke bahan sintetis membutuhkan waktu. Kang Bupati tidak menginginkan penggantian bahan baku sebelum ada kesepakatan bersama itu memunculkan persepsi reog palsu. ‘’Intinya, semua pertanyaan UNESCO yang sudah bertahun-tahun akhirnya bisa terjawab. Jawaban disusun detail, terencana, dan tereksekusi dengan baik,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)