Sederet Inovasi Antarkan Pemkab Ponorogo Raih Penghargaan APDI 2023

KEBERHASILAN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo membangkitkan ekonomi dengan cepat pasca pandemi Covid-19 berbuah penghargaan. B-Universe menyerahkan penghargaan Apresiasi Pemerintah Daerah Indonesia (APDI) 2023 kategori Akselerasi Pembangunan Ekonomi Daerah itu dalam seremonial di Hotel JS Luwansa Jakarta, pada Selasa (12/9/2023) malam. Pemkab Ponorogo dinilai sukses atas inovasinya menjadikan sektor pariwisata sebagai modal dasar bagi kebangkitan ekonomi.


Sektor pariwisata selama ini terbukti memiliki multiplier effect yang mampu menggerakkan sektor lain, seperti transportasi, akomodasi, kuliner, dan UMKM di Ponorogo. Efek berganda itu dibaca dengan baik oleh Pemkab Ponorogo yang sengaja mendorong meningkatnya aktivitas pariwisata berbasis destinasi maupun budaya. Pariwisata juga menjadi salah satu fokus utama Nawa Dharma Nyata.

BANGGA: Wakil Bupati Ponorogo Bunda Lisdyarita saat menerima penghargaan Apresiasi Pemerintah Daerah Indonesia 2023, Selasa (12/09/2023).


Bupati Sugiri Sancoko dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya mengembangkan sektor pariwisata di Ponorogo. ‘’Kalau orang berwisata, maka akan ada spending. Ada yang beli makanan, minuman, oleh-oleh, dan lain-lain. Maka UMKM akan tumbuh, perekonomian akan bergerak,’’ katanya Kang Bupati.


Beragam inovasi dilakukan dalam sektor pariwisata. Di antaranya, menambah daya tarik di Telaga Ngebel, destinasi wisata andalan Ponorogo, berupa air mancur menari atau water fountain dan perahu naga. Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata bahkan telah melampaui target awal sehingga mengalami revisi hingga di angka Rp 4,5 miliar.


Bersamaan itu, langkah-langkah percepatan dilakukan melalui pertunjukan budaya yang ikonik, yaitu Reog Ponorogo. Acara yang tidak pernah absen dalam rangkaian menyambut Tahun Baru Hijriah atau Grebeg Suro adalah Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang sudah memasuki tahun ke- 28 penyelenggaraan pada 2023. Sempat vakum selama dua tahin akibat pandemi Covid-19, FNRP kembali digelar dalam Grebeg Suro 2022 dan menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN).


Bahkan, FNRP menduduki peringkat dua event unggulan KEN pada 2023 yang mampu menyedot animo masyarakat dari dalam dan luar Ponorogo. Kunjungan wisatawan untuk menyaksikan festival yang berlangsung berhari-hari itu ampuh menggerakkan nadi perekonomian.


Kabupaten Ponorogo juga sudah menjadi bagian dari jejaring Kabupaten/Kota Kreatif (Kata Kreatif) dengan seni pertunjukan sebagai sektor unggulan, pada 2022. Ada sekitar 365 paguyuban reog yang masing-masing beranggotakan 60 orang dengan serapan tenaga kerja sebanyak 24.840 orang dan omzet tahunan sebesar Rp 5,4 miliar. Seni pertunjukan reog dibarengi dengan tumbuhnya seni kriya. Di antaranya, produksi barongan, topeng bujang ganong, topeng Kelono Sewandono, dan baju penadon. Setidaknya terdapat 273 pelaku seni kriya dengan omzet tahunan sebesar Rp 6,4 miliar.


Selain aspek percepatan dan dampak inisiatif program, Pemkab Ponorogo sukses pula menjaga keberlanjutan dan jejaring kolaborasi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Aspek keberlanjutan dapat dilihat dari penyelenggaraan festival reog secara berjenjang yaitu Festival Reog Anak, Festival Reog Remaja, dan Festival Nasional Reog Ponorogo. Tak urung, muncul jaminan terjadinya regenerasi dalam pelestarian kesenian reog. Apalagi, kesenian reog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai aktivitas sehari-hari di Ponorogo. Belum lagi, aktifnya jejaring warga Ponorogo di berbagai wilayah Indonesia yang turut andil menjaga reog tetap lestari. (kominfo/dyah/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*